Sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjXrd-C8dfeAhWIQY8KHTexA6AQjB16BAgBEAQ&url=http%3A%2F%2Fscenz-web.blogspot.com%2F2012%2F03%2Fflying-dutchman.html&psig=AOvVaw0Yex7Pvdza4n724rwdl7fw&ust=1542422211574489
Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah
bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi "tujuh lautan" selamanya.
Flying Dutchman selalu terlihat dari jauh, kadang-kadang disinari dengan cahaya
redup.
Asal Usul
Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal
hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi “tujuh
lautan” selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang
disinari dengan sorotan cahaya redup. Banyak versi dari cerita ini. Menurut
beberapa sumber, Legenda ini berasal dari Belanda, sementara itu yang lain
meng-klaim bahwa itu berasal dari sandiwara Inggris The Flying Dutchman (1826)
oleh Edward Fitzball dan novel “The Phantom Ship” (1837) oleh Frederick
Marryat, kemudian di adaptasi ke cerita Belanda “Het Vliegend Schip” (The
Flying Ship) oleh pastor Belanda A.H.C. Römer. Versi lainnya termasuk opera
oleh Richard Wagner (1841) dan “The Flying Dutchman on Tappan Sea” oleh
Washington Irving (1855).
Kapten Bernard Fokke
Beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa pada abad 17,
seorang kapten Belanda bernama Bernard Fokke (versi lain menyebut kapten
“Ramhout Van Dam” atau “Van der Decken”) mengarungi lautan dari Belanda ke
pulau Jawa dengan kecepatan luar biasa. Ia dicurigai meminta bantuan iblis
untuk mencapai kecepatan tadi. Namun ditengah pelayarannya menuju Tanjung
Harapan tiba-tiba cuaca buruk, sehingga kapal oleng. Lalu seorang awak kapal
meminta supaya pelayaran dihentikan . Tetapi sang kapten tidak mau, lalu dia
berkata “aku bersumpah tidak akan mundur dan akan terus menembus badai untuk
mencapai kota tujuanku, atau aku beserta semua awak kapalku akan terkutuk
selamanya” Tiba -tiba badai menghantam kapal itu sehingga mereka kalah melawan
alam. Dan terkutuklah selama-lamanya Sang Kapten bersama para anak kapalnya itu
menjadi jasad hidup dan berlayar di tujuh lautan untuk selama-lamanya. Konon,
Kapal tersebut dikutuk untuk melayari 7 samudera sampai akhir zaman. lalu
cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia.
Penyakit Berbahaya
Sumber lain juga menyebutkan munculnya penyakit berbahaya di
kalangan awak kapal sehingga mereka tidak diijinkan untuk berlabuh di pelabuhan
manapun. Sejak itu, kapal dan awaknya dihukum untuk selalu berlayar, tidak
pernah berlabuh/menepi. Menurut beberapa versi, ini terjadi pada tahun 1641,
yang lain menebak tahun 1680 atau 1729. Terneuzen (Belanda) disebut sebagai
rumah sang legenda Flying Dutchman, Van der Decken, seorang kapten yang
mengutuk Tuhan dan telah dihukum untuk mengarungi lautan selamanya, telah
diceritakan dalam novel karya Frederick Marryat – The Phantom Ship dan Richard
Wagner opera. Banyak saksi yang mengaku telah melihat kapal hantu ini. Pada
tahun 1939 kapal ini terlihat di Mulkzenberg. Pada tahun 1941 seklompok orang
di pantai Glencairn menyaksikan kapal berlayar yang tiba – tiba lenyap ketika
akan menubruk batu karang. Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh
awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942.
Bahkan ada suatu catatan kisah tentang pelayaran Kristoforus Kolumbus, waktu
itu awak kapal Columbus melihat kapal terkatung katung dengan layar mengembang.
setelah itu awak yang pertama melihat langsung tewas seketika.
Mitos Kapal Flying Dutchman
Mitos akhir-akhir ini juga mengisahkan apabila suatu kapal
modern melihat kapal hantu ini dan awak kapal modern memberi signal, maka kapal
modern itu akan tenggelam / celaka. Bagi seorang pelaut, pertemuan yang tak
diduga dengan kapal hantu The Flying Dutchman akan mendatangkan bahaya bagi
mereka dan konon, ada suatu cara untuk mengelak dari kemungkinan berpapasan
dengan kapal hantu tersebut, yakni dengan memasangkan tapal kuda di tiang layar
kapal mereka sebagai perlindungan. Selama berabad – abad, legenda The Flying
Dutchman menjadi sumber inspirasi para sastrawan dan novelis. Sejak tahun 1826
Edward Fitzball telah menulis novel The Pantom Ship (1837) yang diangkat dari
pengalaman bertemu dengan kapal seram ini. Banyak pujangga terkenal seperti
Washington Irving dan Sir Walter Scott juga tertarik mengangkat legenda ini.
Laporan Penampakan
Beberapa Laporan Penampakan The Flying Dutchman yang sempat
didokumentasikan :
1823 : Kapten Oweb , HMS Leven mengisahkan telah dua kali
melihat sebuah kapal kosong terombang ambing ditengah lautan dari kejauhan ,
namun dalam sekejap mata kapal tersebut kemudian menghilang.
1835 : Dikisahkan pada tahun itu , sebuah kapal berbendera
Inggris yang terkepung oleh badai ditengah samudera, didatangi oleh sebuah
kapal asing yang disebut-sebut sebagai Kapal Hantu The Flying Dutchman ,
kemudian secara tiba-tiba kapal asing tersebut mendekat dan seakan-akan ingin
menabrak kapal mereka , namun anehnya sebelum keduanya saling berbenturan kapal
asing tersebut kemudian lenyap seketika.
1881 : Tiga orang anak kapal HMS Bacchante termasuk King
George V telah melihat sebuat kapal tak berawak yang berlayar menentang arus
kapal mereka. Keesokan harinya , salah seorang daripada mereka ditemui mati
dalam keadaan yang mengerikan.
1879 : Anak kapal SS Pretoria juga mengaku pernah melihat
kapal hantu tersebut.
1939 : Kapal ini terlihat di Mulkzenberg , beberapa orang
yang menyaksikannya terkejut kerana kapal usang tersebut tiba-tiba menghilang
1941 : Beberapa saksi mata dipantai Glencairn melaporkan
sebuah kapal usang yang menabrak batu karang dan terpecah belah , namun setelah
dilakukan penyelidikan di TKP, tidak ada tanda-tanda dari bangkai kapal
tersebut.
1942 : Empat orang saksi telah melihat sebuah kapal kosong
memasuki perairan Table Bay kemudian menghilang.Seorang pegawai telah
mendokumentasikan penemuan tersebut di dalam catatan hariannya.
1942 : Penampakan The Flying Dutchman kembali terlihat oleh
awak kapal laut militer M.H.S Jubilee di dekat Cape Town di bulan agustus 1942
1959 : Awak kapal Straat Magelhaen kembali melaporkan
melihat sebuah kapal misterius yang terombang-ambing ditengah lautan dalam
keadaan kosong dengan teleskopnya.
Penggunaan istilah
Pemain ternama asal Belanda, Robin Van Persie dijuluki The
Flying Dutchman setelah Ia mencetak gol untuk Belanda pada laga Piala Dunia
2014 dalam fase grup melawan Spanyol..
Ironisnya, bintang veteran negeri Belanda, Dennis Bergkamp
justru dikenal sebagai orang yang phobia atau takut untuk terbang, sehingga ia
dijuluki The Non-Flying Dutchman.
Maskapai Penerbangan Belanda,KLM Juga Menamai Tiap-Tiap
Pesawatnya Di Bagian Belakang Yang Bertuliskan "The Flying Dutchman".
Tokoh Flying Dutchman juga muncul beberapa kali dalam serial
SpongeBob SquarePants
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Flying_Dutchman